الحمد
لله الخ Segala puji bagi Allah
atas pemberian nikmat-Nya, dan selawat salam kepada penghulu kita Nabi Muhammad
Saw, dan para keluarga dan sahabatnya, Kitab karangan ini sangat dibutuhkan
oleh orang yang hendak memahami kitab Minhajuj Thalibin dimana dalam kitab
syarahan ini akan diuraikan lafadh-lafadh Minhaj, dan menjelaskan maksudnya dan
juga menyempurnakan faedah-faedahnya, dalam bentuk singkat, tiada kata-kata
yang sia-sia juga sunyi dari panjang yang tiada berpaedah serta diliputi dengan
dalil dan alasan. Musannif (Jalaluddin Al-Mahalli) memohon kiranya kitabnya ini
bisa bermamfaat. Pada Allah lah kita memadai dan beliau lah sebaik tempat untuk
menyerah diri. Berkata lah imiam Nawawi, semoga beliau dirahmati Allah.
بسم الله إلخ aku
memulia karangan dengan mengucapkan Bismillah.
الحمد adalah satu kata
diantara kata-kata puji yang makna puji adalah mensifat dengan kebaikan, yang
dimaksudkan dengan الحمد Memuji
kepada Allah dengan kandungan الحمد , dikarnakan Allah lah yang memiliki
sekalian puji dari mahkluk atau Allah lah yang berhak untuk dipuji, supaya oleh
mereka memuji-Nya bukan lah yang dimaksudkan disini hanya menceritakan dengan
pujian.
البر Maknanya yang berbuat baik (dibaca denga fatah
Ba’). Lagi الجواد Maksudnya yang banyak pemberian (dibaca dengan
tiada bertasyidid). Yang besarlah nikmat-Nya (kata نِعَمُه adalah jama’ dari Ni’maton yang bermakna pemberi
nikmat). Dari pada menghimpunkan dengan bilangan dengan dalil Allah menyatakan وإن تعدو نعمة الله لا تحصوها Maksudnya jika
engkau hendak menghitung nikamat Allah sungguh kamu tidak dapat menghitungkannya,
المان lagi
yang pemberi nikmat dengan memberikan kemampuan untuk taat dan memeri hidayah
dalam melaksanakan taat kepada orang yang dipertunjuk kejalan yang terpetunjuk
maksudnya, membuka jalan terpetunjuk dari الغيّ yang
bermakna sesat.
لتفقه فى الدين الموفق Maksudnya:
memberi kemampuan dalam memahami Syari’at kepada من لطف به yaitu
orang-orang yang dikehendaki kebajikan oleh Allah, dan Allah lah yang memilih orang tersebut dari sekian banyak
hambanya, pemahaman ini di kutib dari hadist riwayat Bukhari dan Muslim. (من يرد الله خيرا يفقّهه فى الدين) orang-orang yang
dikehendaki untuk kebaikan maka Allah membuka kepadanya dalam urusan agama.
أحمده
أبلغ الحمد aku puji akan Allah
dengan sehabi-habis puji, dan yang puji
paling sempurna dan puji dengan sepenuhnya juga puji yang paling mengumumi.
Yang
dimadsud oleh Imam Nawawi di sini adalah mensifati denga seluruh sifat-Nya,
dengan alasan karena seluruh sifat Allah adalah semuanya baik. Sedangkan maksud
Musannif dengan kata أحمد hingga akghir adalah untuk memperbaharui
pujian yang pertama (dibelakang), sedangkan pujian ini jika dibandingkan lebih
mendetil dari pujian yang pertama, karena puji kedua ini lebih meresap dan
meresap dalam jiwa, di lihat dari terurainya puji kedua ini. Dan tersebut dalam
hadist riwayat Muslim dan riwayat perawi yang lain إن الحمد لله نحمده ونستعينه bahwa sungguh pujian bagi Allah itulah نحمده ونستعينه maksudnya adalah kami puji kepada Allah karena
Allah lah yang berhak dipuji وأشهد aku
yakin, bahwa tiada Tuhan maksudnya tiada yang disembah dengan sebenarnya pada
wujud kecuali Allah yang Wajibul Wujub lagi الواحد yang
Esa maksudnya satu zat yang tiada berbilang-bilang maka karena itu zat Allah
itu tidak bisa di bahagikan dengan satu cara pun, baik dengan kenyataan,
sangkaan, juga dengan di takdirkan. Dan
tiada perbandingan bagi Allah, segingga tiada menyerupai Allah dengan selainya
dengan satu jalan pun. الغفار lagi maha pengampun, menutupi segala dosa
hamba yang dikehendaki, maka Allah tiada menampak dosa itu lagi dengan cara
memberika azab kepada yang berdosa. Timbul satu permasalahan kenapan pada kata الغفار tiada digantikan saja
dengan kata القهّار dengan jawabannya adalah makna القهّار adalah sudah dapat dipahami dari kata الواحد dengan alasan seorang
yang esa dalam kerajaannya (kekuasaanya ) haruslah memiliki القهّار (perkasa). وأشهد أنّ محمّد إلخ dan aku besaksi, bahwa Muhammad itu adalah
hamba Allah dan utusan-Nya yang dipilih dari kalangan manusia, supaya oleh
Muhammad Saw dapat menyeru manusia untuk beragama dengan agama islam. صلى الله إلخ semoga member oleh Allah kepada Muhammad
rahmad dan sejahtera dan melabihi kepada kelebihan dan kemulian di sisi-Nya.
Sedangkan maksud dari kata tadi adalah اللّهمّ صلى وسلّم عليه ya Allah rahmatilah dan sejahterailah kepada Nabi Muhammad Saw dan
berilah kelebihan kepadanya. Imam Nawawi menyebutkan kata أشهد berdasarkan hadist yang
diriwayatkan oleh abu Daud dan juga oleh Turmizi yang berbunyi كلّ خطبة
إلخ artinya
setiap Khutbah yang tiada di sebutkan tasyahud maka khutbah itu bagaikan tangan
yang lumpuh maksudnya sedikit keberkahan dari khutbah itu.
أمّا بعد setelah menyebutkan puji, syukur kepada Allah
dan selawat salam kepada Rasulillah maka ketahuilah فإنّ الاإشتغال بالعلم إلخ menyibukkan diri dengan ilmu agama adalah termasuk dari sebaik-baik
taat. Kata علم yang dimaksudkan dengan ilmu yang sudah
dipahami pada Syara’ yaitu ilmu agama sehingga dalam kata ilmu disini masuklah
ilmu fiqah, hadits, tafsir, dan ilmu yang bertautan denga ilmu agama lainnya. Dari
kata Taat dapat kita bagi kepada dua, yaitu taat fardhu dan taat sunnat,
sedangkan taat fardhu lebih baik bila dibandingkan denga taat sunnat.
Menyibukkan diri dengan belajar ilmu agama tergolong dalam taat fardhu, karena hukum
belajar itu fardhu kifayah. Dan disebutkan dalam satu hadis tersebut sudah
dianggap asah oler Turmizi yaitu فضل العالم على العابد إلخ artinya martabat orang a’lim
melebihi dari orang A’bit baikankelebihan ku (Nabi) di banding
dengan orang yang paling rendah dari kamu (shahabat).
واولى ما أنفقت فيه dan juga termasuk sebaik-baik I’badat yang
dipergunakan (kerjakan) dalam waktu yang baik), disini ditamsilkan antara “mempergunakan
waktu untuk I’badat” dengan “mempergunakan harta pada jalan kebaikan yang
dinamai dengan imfaq” dan disifatkan waktu dengan kebagusan (waktu yang bagus),
karena tidak mungkin mengantikan waktu yang terlewati dengan ketiadaan I’badah.
Sifat auqat (nafais) diidhafahkan kepada auqat dengan tujuan untuk bersajak. Ada
yang berpendapat idhafah أوقات kepada نفائس adalah idhafah kata
lebih umum kepada kata yang lebih khusus, sama seperti mengidhafatkan kata “Mesjid”
kepada “Jami’ ” ولايصح
إلخ dan boleh kata أولى diathaf kepada من أفضل karena bila diathaf bisa
bertentangan diantara keduanya (أولى, dan من أفضل ). وقد
اكثر أصحابنا إلخ ungguh telah memperbanyak oleh kebanyakan
kawan kami (semoga Allah member rahmat kepada mereka semua) dalam mengarang
kitab panjang-panjang dan juga kitab pendek-pndek dalam ilmu fiqqah. والصحبة yang dimaksudkan dengan shahabat disini adalah
sepakat dalam mengikuti imam mujtahid, tentang pendapat-pendapat yang telah ia
keluarkan menyangkut dengan hokum-hukom, sedangkan makna shahabat di atas adalah
majad dari إجتماع
فى العشرة maknanya berkumpul dalam pergaulan/pesahabatan.
وأتقن المختصر إلخ sekokoh-kokoh kitab yang
ringkas adalah kitab Muharrar karangan Imam Abi Qashim (kuniah) Imaamuddin (laqab)
Abdul Karim (nama) Ar-Raafi’I semoga beliau disanyangi Allah, الرافعى maksudnya adalah
membangsakan beliau kepada Raf’ bin Khudaij (sahabat Rasul) hal ini didapati
dalam tulisan beliau sendiri tentang cerita pribadinya, semoga beliau disayang
Allah.
ذى التحقيقات artinya memiliki “tahqik”
yang banyak dalam ilmu agama dan juga memiliki “Tadqeq” yang banyak (melimpah)
dalam ilmu agama. Maksud dari “tahqik” adalah menyebutka satu-satu hokum
disertai dalilnya, sedangkan maksud “tadqeq” adalah setelah menyebutkan satu
hokum dalam masalah dengan dalil, ditambahi lagi dengan dalil yang lain.
Diantara karamat Imiam Rafi’I adalah menyala pohon kurma, yang menerangi beliau
dikala lampu penerang tiada, sehingga beliau tiada terhambat menyelesaikan
karangannya.
وهو dan kitab Muharrar
sangat banyaklah faedahnya, lagi sangat penting memestikan mazhab. Mazhab ini
maksudnya pendapat-pendapat yang telah dikeluarkan oleh imim Syafi’I yang
bertautan dengan segala hokum dalam seluruh masalah (bidang). Kata “Mazhab” ini
adalah majaz, sedangkan makna hakikat adalah “tempat berjalan” (jalan). المعتمد dan
juga kitab Muharrar sebagai pegangan bagi Mufti (orang yangt member jawaban
kepada orang lain tentang huum yang ditanyakan dalam masalah-masalah). Dan juga
penting bagi orang yang menggemarinya.
Kata الرغبات dibaca dengan fatah ghain yang merupakan jama’ dari رغبة yang dibaca dengan sukun gha’in.
وقد التزم إلخ dan
Mushannif (Rafi’I) berteka menerangkan dalam masalah khilafiyah berdasarkan
pendapat-pendapat yang telah dianggap shaheh (kuat) oleh kebanyakan “Ashhab”
dalam masalah-masalah, sehingga Imam Rafi’I menyampaikan sesuatu yang telah ia
tekatkan, menurut keadaan kemampuan beliau sendiri, sehingga tiada lah terjadi
suatu masalah oleh datang “idrak tashheh” Imam Nawani kepada beliau (Rafi’i)
dalam beberapa tempatyang akan kita jumpai dalam uraian.
وهو اى إلخ kitab yang membebani dirinya oleh Imam Rafi’I
(Muharrar) termasuk dalam kitab golongan yang penting, atau bahkan kitab
muharrarlah yang paling penting dipelajari bagi orang yang belajar dalam ilmu
fiqqah, supaya dapat memegang kepada pendapat-pendapat yang shaheh (kuat) dari
khilafiyah-khilafiyah dalam beberapa masalah.
لكن فى حجمه akan tetapi bentuk kitab
Muharrar besar (panjang) sehingga oleh kebanyakan ahli zaman (orang ynag
bekeinginan untuk menghafal kitab Mukhtasar dalam ilmu fiqqah) tidak sanggup
menghafalnya, melainkan orang-orang yang mendapat inayah dari Allah, sehingga
oleh mereka ingin dapat merasakan ukuran dari kitab Muharrar itu besar adanya.
فرايت إحتصاره maka Imam Nawawi bertekat untuk meringkaskan kitab Muharrar dengan menjaga
jangan sampai ada sesuatu yang tertinggalkan dari maksud-maksud yang terdapat
dalam Muharrar, yang terbentuk kira-kira setengah dari bentuk Muharrar (karena
kata “نحو نصف “ tidak menjadi masalah jika dilihat dari wujud (ukuran) kitab
Minhaj melebihi sedikit dari bentuk setengah Kitab Muharrar).
مع ما إلخ juga disertai dalam
Minhaj dengan sesuatu yang telah aku (Nawawi) campuri kedalamnya (jika mendapat
restu dari Allah) dalam celah-celah kitab Minhaj, sehingga terbentuklah kitab
Minhaj ukuran 3/4
(tiga per empat) dari bentuk kitab Muharrar. من
النفا ئس المسجدات yang ditambah dalam kitab Minhaj adalah perkara-perkara yang
bagus-bagus, diantaranya :
1.
Memberi
tau qaed-qaed pada sebahagian masalah (di sebutkan qaed-qaed dalam beberapa
masalah), sedangkan di dalam Muharrar qaed itu telah dibuang (ditinggalkan),
karena dianggap tidak perlu, dengan disebut qaed-qaed itu dalam kitab-kitab
besar.
2.
Memperbaiki
beberapa tempat, kira-kira 50 tempat yang disebutkan dalam Muharrar menyalahi
dengan pendapat kuat derdasarkan Mazhab, dimana nantinya akan disebutkan oleh
Imam Nawawi dalam keadaan telah di Tasheh (kuat), sebagaimana kita lihat dengan
jelas nantinya, jika Allah mengizinkan. Imam Nawawi disini ingin menyebut
pendapat yang “Mukhtar” dalam 50 masalah tadi, kalau seandainya Imam Nawawi
pada mula-mula tadi mengibaratkan dengan “Mukhtar” pasti lebih jelas,.
3.
Mengagntikan
lafadh Muharrar yang tidak sering pemakaian, atau lafadh yang menurut sangkaan
kita tidak benar. Nyakni mendatangkan gentian lafagd-lafagh tadi dengan lafagh
yang lebih jelas dan lebih singkat dibandingkan dengan ta’bir Muharrar disertai
dengan ibarat-ibarat yang jelas (zhahir dalam menyampaikan maksud).
Di sini oleh Imam Nawawi mendatangkan “BA” pada sesuatu akan
didatangkan, pemakaian ini cocok menurut umum, tetapi menemtang dalam menurut
istilah ahli bahasa, dimana oleh ahli bahasa memasukkan “ba” pada suatu perkara
yang dibuang (tinggal), sebagai contohnya أبدلت الجيد بالردئ aku ambilkan yang baik sebagai gentian dari
yang buruk.Menyatakan
dua “Qaul, wajah, thariq, nas,” dan juga ketertiban segala khilafiah menurut
kuat dan dha’if dalam segala masalah. Dimana saja khilaf-khilaf itu Qaul “ atau
‘” yang paling azhar dari dua wajah” dan kadang kala tidak menjelaskan apakah
khilaf itu “asshah” atau “azhar”.
Dan apabila terdapat kataku (Imam Nawawi) الاظهر atau
المشهور itu bertanda Khilafiah yang terjadi. Terdiri dari dua “Qaul” atau
beberapa “Qaul” bagi imam Sayafi’I ra sendiri. Sehingga apabila alasan lawan
kuat karena dalil yang ada padanya kuat juga.
Maka Imam Nawani menandai dengan الاظهر sehingga dapatlah kita pahami muqabil (lawan) nya itu kuat juga.
Dan kalau lawan dari pendapat tersebut “dha’if” , oleh Imam Nawawi member tanda
dengan المشهور sehingga kita dapat memahami muqabilnya itu jarak (tidak kiterima),
karena dalil yang ada pada lawan adalah dalil dha’if. Apabila Imam
Nawawi menyatakan الاصح atau صحيح menandakan bahwa khilaf yang terjadi dari
dua “wajah” atau beberapa “wajah” dari para “Ashhabil Wujuh” yang mereka
keluarkan dari kata imam Syafi’I sendiri, sehingga apabila alasan yang ada pada
lawan kuat, maka Imam Nawawi mengatakan dengan الاصح dengan sebaliknya bila
alasan yang ada pada lawan lemah, maka Imam Nawawi mengatakan dengan صحيح . Tidak di I’baratkan
dengan الاصح atau صحيح khilaf “Qaul” yang terdapat di belakang tadi karena menjaga
keadaban dengan Imam Syafi’I, sebagaimana Imam Nawawi menjelaskan bahwa lawan
dari صحيح yaitu fasid (tidak bisa beramal) dan apabila Imam Nawawi mengatakan
المذهب dipahami, bahwa khilafiah yang terjadi
adalah “thariq”. Adakalanya terjadi dari dua “thariq atau lebih”. Khilaf “thariq”
adalah selisih pendapat para ashhabil wujuh tentang menguraikan “mazhab” kita
umpamakan, ada sebahagia dari ashhabil wujuh dalam suatu masalah khilaf
mengatakan “khilaf yang terjadi adalah khilaf Qaulen atau khilaf wajhen
bagi orang yang terdahulu “(ashhabil wujuh), sedangkan oleh sebahagian
memastikan salah satu diantara dua Qaul atau dua wajah tadi di
atas, kemudian pendapat yang kuat ditandai dengan “mazhab” adakala
penepatan pada thariq qata’ atau thariq Khilaf yang sesuai dengan thariq
qata’ atau pada thariq khilaf yang berlawanan dengan thariq qata’ (kalau
mendapat restu dari Allah akan kita lihat nanti dalam syarahan).
Ada pendapat yang mengatakan yang dimaksudkan dengan “mazhab”
adalah yang pertama (thariq qata’) dan pada thariq qata’lah yang sering terjadi
khilaf mazhab, pendapat itu tidak bisa diterima.
وحيث أقول النّص إلخ dan
kapan saja terdapat kata Imam Nawawi “النّص “ itu tertanda Nash (ketetapan) Imam Syafi’I dan akan kita
dapatkan lawan dari Nash tersebut “Wajhon Dhaif” atau “Qaulon
Mukharraj” (satu pendapat lain yang dikeluarkan dari pendapat Imam Syafi’I
karena dinilai dari kesamaan diantara kesuanya), yang dikeluarkan dari Nash
Imam Syafi;I dalam memperbandingkan satu masalah Qaulon Mukharraj adalah
pendapat yang tidak bisa diamalkan.
وحيث أقول الجديد إلخ dan kapan saja Imam Nawawi mengatakan dengan الجديد maka yang menjadi
lawannya adalah القديم atau apabila Imam Nawawi mengatakan dengan وقول قديم maka الجديد adalah yang menjadi lawannya. Pengertian القديم adalah pendapat Imam Syafi’I semasa beliau masih di Iraq, sedangkan
الجديد adalah pendapat yang dikeluarkan imam
Syafi’I takala beliau berada di Mesir. Adapun diantara dua pendapat ini yang
boleh diamalkan adalah pendapat jadid. Kecuali dalam beberapa tempat yang
perintahkan untuk berperang kepada jadid. Misalnya Kekalannya waktu
maghrib hingga hilang syafa’ berwarna merah, itu berdasarkan pendapat Qadim.
Nanti bisa kita lihat.
وحيث أقول وقيل إلخ dan apabila terdapat kata Imam Nawawi وقيل كذا itu pertanda pendapat itu adalah pendapat dhaif.dan “ashhah”
atau “shhahih” yang menjadi lawanya وحيث أقول وفى قيل كذا إلخ dan apabila Imam Nawawi
menandai dengan وفى
قيل كذا maka yang menjadi
lawannya adalah الراجح dan
jelaskan tentang kuat dan lemah lawan dari وفى قول كذا itu dapt diketahui menurut dalil yang ada.
5.
Menyatakan
masalah-masalah yang bagus yang digabungkan ke dalam kitab Minhaj, sepantasnya
kitab Mukhtasar (Minhaj) dan masalah-masalah yang digabungkan kedalamnya,
jangan kosong dari masalah-masalah yang bagus tadi. Imam Nawawi mengambil nama
masalah ini dengan sifat “Nafaais” yang kita jumpai di belakang tadi,
sebenarnya kata-kata “Nafaais” sudah dapat kita mengertikan masalah ini,
tapi Imam Nawawi melebihkan lagi untuk menjelaskan apa alasan melebihkan
masalah-masalah yang bagus ini, karena maslah “Nafisah” ini bukan untuk
menetang (Kritik) kesalahan Muharrar, kebalikan masalah-masalah yang dijumpai
di belakang tadi, وأقول
فى أولها إلخ dan
Imam Nawawi member tanda pada awal masalah “nafisah” dengan قلت (Qultu) dan “Wallahu
a’lam” pada ahkirnya, yang tujuannya untuk membedakan dengan masalah yang ada
dalam Muharrar. Dan Imam juga member tanda yang sama untuk “istidrak tashhih”
(masalah-masalah yang diperbaiki) dari Imam Rafi’i.
وما وجدته إلخ Dan
apa saja yang kamu dapati hai para pelajar kitab Minhaj misalnya melebihi lafadh
dan seumpamanya yang tiada didapati dalam kitab Muharrar hendaklah kamu jadikan
sebagai pegangan, contohnya melebihkan kata كثرٌ dan فى عضو ظاهر dalam masalah “ tayamum”
إلاّ ان يكون بجرحه دمٌ كثرّ أو
الشين الفاهش فى عضو ظاهر .
Dan demikian lagi bila kamu dapati
Zikir-zikir yang berbeda dengan kitab
Muharrar dan kitab fiqah yang lainnya, maka pegangilah zikir yang tersebut
dalam kitab Minhaj ini karena Imam Nawawi mengambilkannya dari kitab-kitab
hadist yang bisa dipegangi dalam memindahkan kedalam kitab Minhaj, dengan
alasan “Para ahli hadist lebih mementingkan dari suatu hadist” lain halnya
dengan ulama-ulama fiqah, karena mereka mementingkan kepada pemahamannya saja,
tiada terdahulu menjaga lafadh dari suatu hadist.
Dan terkadang-kadang Imam Nawawi
mendahulukan suatu masalah dalam satu Fasal dengan maksud supaya sesuai (cocok
pembicaraan) atau karena ringkasnya. Dan kadang juga Imam Nawawi mendahulukan
satu Fasal dari Fasal yang lain supaya sesuai,seperti mendahulukan Fasal التخيير فى جزاء الصيد dari pada Fasal الفوات والاحصار
وأرجو إن تمّ هذا المختصر إلخ dan Imam Nawawi mengharapkan
jika kitab Minhaj ini sempurna (nyatanya memang telah sempurna, dan segala puji
bagi Allah) kiranya akan menjadilah Minhaj seperti Syarah kitab Muharrar, karena
Imam Nawawi tiada menggugurkan satu hukumpun yang ada dalam kitab Muharrar dan
juga Khilafiah-khilafiah walaupun itu sangat Dhaif ( kata واهيًا adalah majaz dari الساقط ). Maksud Imam Nawawi mendatangi
seluruh perkara yang tersebut dalam kitab Muharrar disertai dengan masalah yang
dikatakan oleh Imam Nawawi tadi dengan النفائس
وقد شرَعْتُ إلخ dan samping Imam Nawawi mengarang Kitab Minhaj juga oleh Imam
Nawawi mengarang satu kitab kecil, berbentuk syarahan dari perkara-perkara yang
halus yang didapati dalam kitab Minhaj. Maksud Imam Nawawi membuat kitab
Muhktasar ini untuk member tahu hikmah berpaling dari ‘ibarat Muharrar dan juga
alasan menghubungkan qayed atau huruf dalam kalam, ataupun alasan menambah
syarat dalam suatu masaalah, dan lain-lain yang seumpamanya dari
‘ibarat-‘ibarat yang didatangi oleh Imam Nawawi yang berbeda dari Muharrar.
واكثر ذالك إلخ Kebanyakan yang dipaling
oleh Imam Nawawi adalah perkara-perkara yang musti harus dilebihi (dharuri) tetapi
juga didapati perkara yang tiada musti (bukan dharuri), malah sekedar hasan,
seperti melebih Imam Nawawi kata الّطلاق dalam kata Imam Nawawi
pada fashal “الحيض” (فاذا انقطع لم يحل قبل الغسل غير الصوم و الطلاق) sedangkan kata الّطلاق tidak dijumpai dari uaraian
sebelumnya, termasuk dari yang haram-haram disebabkan haid.
وعلى الله الكريم إلخ dan kepada Allahlah Imam Nawawi berpegang dalam
menyelesaikan kitab Minhaj ini, dengan jalan Allah memberikan kemampuan kepada
beliau dalam menyelesaikan kitab Minhaj sebagaimana Allah telah member
kemampuan kepada beliau untuk menyelesaikan khutbah ini, Karna Allah tiada
menolak siapa saja yang memohon dan berpegang kepadaNya.
وإليه تفويض واسندى إلخ dan kepada Allahlah
Imam Nawawi menyerahkan diri dan menyadarkan diri dalam mengarang dan juga
dalam hal-hal lain, karena Allah tiada akan menyia-nyiakan orang mengkasadNya dan
bersandar kepadaNya.
Kemudian
ditakdirkan sudah tercapai yang dicita-citakan (suadah selesai mengarang)
dengan mengharanp penerimaan. Maka Imam Nawawi berkata واساله النفع إلخ dan
aku memohon kepada Allah semoga memberi mamfaat kepadaku (Imam Nawawi) dengan
karena Mukhtasar ini dalam negri akhirat dan juga kepada muslim yang dengan
jalan, Allah mencampak dalam hati mereka rasa penting kepada kitab minhaj
sebahagian menulis,membaca,mengambil paham yang mensyarah dan sebahagian yang
lain bukan dengan cara tadi ,seperti membantu dengan mewaqafkan atau membawa
kedaerah-daerah yang lain atau lain sebagainya .Dan dengan bermamfaat kitab
Minhaj kepada kaum muslimin, tentunya ikut juga mamfaatnuya kepada Imam Nawawi
, karna Imam nawawi lah yang menciptakan timbulnya mamfaat.
ور ضواانه عنّى إلخ Dan aku mohon kepada
Allah semoga meridhai aku(Nawawi) dan juga yang orang aku kasihi dan sekalian
mukmin. احباءى di baca dengan bertasydid
dan memakai hamzah maksudnya “semua orang yang di kasihi oleh Imam Nawawi”.
وجميع المؤمنين dan kepada sekalian orang beriman Athaf “an” dia atas sebahagian dan bahagian “am”
itu sendiri Imam Nawawi menyebutkan mereka (aku dan yang di kasihi)
berulangkali untuk mendoakan kepada mereka, yang di antaranya adalah Imam Nawawi
sendiri رحمه الله تعالى semoga beliau di sayangi.
barakallah
ReplyDeletekhutbah mahalli qultu terbagi
ReplyDeletehttps://bayanlarsitesi.com/
ReplyDeleteAltınşehir
Karaköy
Alemdağ
Gürpınar
NDQWX
bingöl
ReplyDeleteelazığ
hakkari
sakarya
erzincan
P87A
elazığ
ReplyDeletegümüşhane
kilis
siirt
sakarya
8O0
uşak evden eve nakliyat
ReplyDeletebalıkesir evden eve nakliyat
tokat evden eve nakliyat
kayseri evden eve nakliyat
denizli evden eve nakliyat
QER70
B6729
ReplyDeleteDenizli Lojistik
Çanakkale Parça Eşya Taşıma
Hatay Evden Eve Nakliyat
Aksaray Evden Eve Nakliyat
Antalya Parça Eşya Taşıma
CBAC2
ReplyDeleteKonya Parça Eşya Taşıma
Elazığ Parça Eşya Taşıma
Çerkezköy Parke Ustası
Silivri Çatı Ustası
Karabük Şehirler Arası Nakliyat
Tokat Evden Eve Nakliyat
Adıyaman Evden Eve Nakliyat
Etimesgut Boya Ustası
Adıyaman Parça Eşya Taşıma
E2C9B
ReplyDeletebinance referans kodu %20
5DA3B
ReplyDeletemuhabbet sohbet
bilecik rastgele görüntülü sohbet
urfa canlı görüntülü sohbet
kadınlarla sohbet
adana rastgele görüntülü sohbet uygulamaları
rastgele sohbet uygulaması
eskişehir telefonda sohbet
antalya sesli görüntülü sohbet
kayseri canlı sohbet odası
41E3C
ReplyDeleteBitlis Görüntülü Sohbet Yabancı
nevşehir görüntülü sohbet
isparta canlı sohbet
adıyaman en iyi rastgele görüntülü sohbet
rastgele canlı sohbet
muş mobil sohbet
yozgat rastgele görüntülü sohbet
Konya Sesli Sohbet Uygulamaları
ısparta telefonda kızlarla sohbet
0FE81
ReplyDeleteBitcoin Nasıl Çıkarılır
Chat Gpt Coin Hangi Borsada
Binance Kimin
Facebook Beğeni Satın Al
Binance Nasıl Üye Olunur
Periscope Takipçi Hilesi
Soundcloud Beğeni Satın Al
Bitcoin Çıkarma
Aptos Coin Hangi Borsada
689FF
ReplyDeletePeriscope Beğeni Hilesi
Binance Referans Kodu
Youtube Abone Satın Al
Kripto Para Üretme Siteleri
Binance Referans Kodu
Kripto Para Nasıl Kazılır
Gate io Borsası Güvenilir mi
Facebook Beğeni Satın Al
Snapchat Takipçi Satın Al
89858FCDAB
ReplyDeletetakipçi satın al türk
8C2CE2785D
ReplyDeletetiktok türk takipçi
6FF804AECB
ReplyDeletetiktok türk takipçi
097DD640F5
ReplyDeletebot takipçi satın al
Viking Rise Hediye Kodu
Titan War Hediye Kodu
M3u Listesi
Türkiye Posta Kodu
Kafa Topu Elmas Kodu
3D Car Parking Para Kodu
Lords Mobile Promosyon Kodu
Para Kazandıran Oyunlar
A484204DAC
ReplyDeleteTelegram Coin Kazanma Botları
Telegram Coin Kazma
Telegram Farm Botları
Telegram Para Kazanma Grupları
Binance Hesabı Açma