Jangan Menunggu Ucapan Terima Kasih Dari Seseorang

“ Barang siapa yang beramal tiada akan kehilangan pahalanya. Tiada akan hilang suatu kebaikan dari sisi Allah dan hammba-Nya.”

Allah menciptakan hamba-Nya supaya mereka mengingatnya, memberikan rezeki supaya mensyukuri-Nya. Kemudian banyak yang menyembah selain-Nya dan mengingkarinya. Karena watak keingkaran, penentangan dan kekufuran terhadap berbagai macam kenikmatan yang telah menguasai hati mereka. Mereka jangan terkejut ketika anda menemui mereka mengingkari kebaikan anda, membakar kebaikan, melupakan kebaikan, bahkan terkadang sampai menimpakan permusuhan dan melempar anda dengan tuduhan kedengkian yang tersembunyi.Bukan karena sesuatu apa, akan tetapi hanya karena anda telah berbuat baik kepadanya.

“ Dan mereka tidak mencela ( Allah dan Rasul-Nya ), kecuali karena Allah dan Rasul – rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.”

Lihatlah buku catatan alam yang terbentang, disana akan anda temukan penggalan cerita seorang ayah yang mendidik putranya, menyuapinya, memberikannya pakaian, makanan, minuman, mendidiknya serta mengajarinya. Ia berjaga agar sang anak dapat tidur dengan enak, rasa lapar ditahan aseekor anjing gila.

gar sang anak merasa kenyang, berpayah – payah agar anak bahagia. Tetapi ketika kumis sang anak mulai tumbuh dan kaki betisnya telah kokoh, tiba – tiba sikapnya kepada ayahnya berubah bagai

Ingat hendaklah bersikap tenang orang – orang yang merasa terbakar daun – daun kebaikannya, ketika terbalik fitrahnya dan menghancurkan obsesinya, dengan ganti rugi pahala dari sisi Allah SWT. Yang tak pernah habis perbendaharaannya.

Wacana yang panas ini tidak mengajak anda untuk meninggalkan kebaikan dan ketidakmauan berbuat baik kepada orang lain. Tetapi hanya mempersiapkan diri anda untuk menanti pertentangan dan pengingkaran atas kebaikan yang anda kerjakan. Sehingga anda tidak akan timbul rasa putus asa terhadap sesuatu yang mereka perbuat terhadap anda.

Berbuatlah kebaikan hanya karena Allah semata, karena anda adalah orang yang berbahagia disetiap keadaan yang ada. Bahkan hinaan dan cercaan orang yang menghina tidak akan membahayakan anda, tidak juga kedengkian seorang yang dengki. Pijilah Allah karena anda telah mampu berbuat baik. Dialah tempat kembali dan tangan diatas lebih mulia daripada angan dibawah. 

“ Sesungguhnya kami meberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ( ucapan ) terima kasih.”

Sungguh orang – orang yang pandai merasa bingung dengan watak pengingkaran yang ada pada diri orang – orang bodoh. Seakan – akan mereka tidak pernah mendengar wahyu Allah yang Agung, yang memberitahukan pengingkarannya.

“ Dia ( kembali ) memalui ( jalannya yang sesat ) seolah –olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk ( menghilangkan ) bahaya yang menimpanya.”

Janganlah kaget ketika anda memberikan hadiah berupa pena kepada orang bodoh, kemudian dia malah menulis penghinaan kepada anda, atau anda memberikan sepotong tongkat sebagai pegangan dan penghalau domba piaraan, lalu dengan tongkat itu ia malah memukul kepala anda. Inilah karakter dasar manusia yang telah terbalsam dalam balutan keingkaran kepada sang Maha Pencipta, apa lagi sikap mereka kepada saya dan anda.

“ aku telah mengajarinya memanah setiap hari. Tetapi setelah kokoh kedua kakinya, ia malah memanahku.”

Pesanku :

“ Ingat.. orang yang menganggap orang lain itu bodoh, dia tidak lebih rendah daripada orang bodoh itu.”

Sumber : Aidh Abdullah Al – Qarni

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn