Hiburlah Orang Yang Terkena Musibah


Assalamualaikum sobat . . . .
Lihatlah ke samping kiri dan samping kanan mu, adakah anda melihat orang yang mendapat musibah, dan adakah anda menyaksikan orang – orang yang di timpa bencana; dari tiap rumah terdengar ratapan dan dari setiap pipi mengalir air mata.

Wahai pencaci dan pencela masa
Adakah engkau bebas sentosa

Berapa banyak bencana yang menerpa, dan seberapa banyak orang – orang yang sabar terhadapnya. Bukan hanya ada yang ditimpa musibah, bahkan musibah yang menimpa anda belum seberapa di bandingkan selain anda.

Berapa banyak orang – orang yang sakit dan telah bertahun – tahun terbaring diatas ranjang hanya dapat bergerak ke kiri dan ke kanan sambil mengerang dan berteriak menahan rasa kesakitan. Berapa banyak orang – orang yang di penjara melewati tahun – tahunnya tanpa bisa melihat matahari dengan kedua matanya dan tidak pernah mengenal selain jeruji besinya.

Berapa banyak pria dan wanita yang kehilangan buah hatinya ( anaknya ) di kala masih berusia belia dan remaja. Dan berapa banyak orang – orang yang di timpa kesusahan, dililit utang, dan dilanda bencana.

Kini tiba saatnya bagi anda untuk menghibur diri dengan mereka dan mengerti dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan ini adalah penjara bagi orang yang beriman, rumah kesusahan dan kesedihan. Di saat masih pagi, istana – istana ramai dengan penghuninya dan ketika sore robohlah ( temboknya ) menutupi atapnya. Ketika kekuatan berkumpul, badan sehat, harta yang melimpah, anak banyak, dan tidak lama kemudian, hanya dengan hitungan hari tiba – tiba menjelma jadi kemiskinan, kesakitan, perpisahan dan kematian.

“ Dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan.”

Maka seharusnya anda mempersiapkan diri sebagaimana persiapan seekor unta terlatih yang menjerum di atas batu. Hendaknya juga membandingkan musibah yang menimpa anda dengan orang – orang yang mengalaminya di sekitar anda dan orang – orang yang sebelum anda yang telah lewat masanya, supaya tampak bagi anda bahwa keadaan anda lebih baik di bandingkan dengan mereka.

Ternyata yang anda alami hanyalah sengatan kecil saja dibandingkan mereka. Maka pujilah Allah SWT atas kelembutan-Nya, bersyukurlah kepada-Nya atas apa yang masih ada, dan carilah fahala dari apa yang telah diambil-Nya, dan juga hiburlah orang – orang yang di sekitar anda.

“ Kalau bukan karena tangisan – tangisan orang di sekelilingku, karena meratapi saudara – saudaranya, pasti aku sudah bunuh diri.”

Tentunya anda mempunyai teladan pada pribadi Rasulullah saw. . ketika kotoran unta di letakkan di atas kepalanya, dibuat berdarah kedua kakinya, dilukai wajahnya, diblokade diantara celah gunung sampai memakan daun pepohonan, diusir dari mekkah, dipatahkan gigi serinya, dicemarkan kehormatan isterinya yang mulia, tujuh puluh sahabatnya dibunuh, kehilangan putra lelakinya dan beberapa putrinya, mengikat batu pada perutnya karena lapar, di tuduh sebgai penyair, penyihir, peramal, gila, bahkan sampai dikatakan bahwa beliau seorang pembohong besar.

Akan tetapi Allah menjaga beliau dari semua itu. Semua ini adalah cobaan yang tidak dapat di hindari, dan ujian yang tidak ada bandingannya sama sekali. Nabi Zakariya dibunuh, demikian juga Nabi Yahya as. Nabi Musa dikucilkan, Nabi Ibrahim di masukkan kedalam api, semua pemimpin menempuh jalan ini.

Sahabat Umar ditikam, demikian juga sahabat Usman dan sahabat Ali. Punggung – punggung para pemimpin dicambuki, orang – orang terpilih dimasukkan penjara, dan orang – orang mulia ditimpa bencana.

“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu ( cobaan ) sebagaimana halnya yang dirasakan orang – orang terdahulu sebelum kamu ? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan ( dengan berbagai macam cobaan ) .”

Sumber : Aidh Abdullah Al – Qarni

9 Responses to "Hiburlah Orang Yang Terkena Musibah"

close